kenangan yang membekas




Sahabat
Engkau adalah mata hatiku. Kau telah membuka hati untukku menerima segala hal, kau juga telah membawaku ke dalam dunia baru. Kita bersama memasukinya untuk mengembara di dalamnya.
Sahabat
Engkau abadi di otakku. Ketika aku melepasmu, kau telah memberikan setapak kenangan. Ketika aku melepasmu, aku akan membangkitkan kenangan kita sehingga bagiku hanyalah keledai yang jatuh di lubang yang sama.

Sahabat
Engkau abadi di hatiku. Saat aku hampir putus asa dan hanya berfikir keegoisan, aku ingat engkau yang mencintaiku. Itulah dimana aku mulai bangkit dan melawan keegoisan demi harga diri di depanmu.
Sahabat
Engkau adalah guruku. Kita telah bersama sekian tahun, membangun pribadi masing-masing. Satu sama lain saling mempengaruhi, sehingga engkau mendidikan kedisiplinan yang akan kubawa nanti di luar sana.
Sahabat

Engkau adalah bagian dari diriku. Sejauh apa pun aku pergi meraih cita-cita, dirimu tetap ada dadaku. Sehingga suatu saat aku akan bercerita pada orang di negeri sana, engkau sangat berjasa bagi masa mudaku dulu.
Sahabat
Kadang aku berfikir, dapatkah kita bertemu kembali nanti? Berkumpul, bercanda riang saling melempar kata-kata. Ombak besar telah datang menghantam, batu karang di bawah kita menghantui, dapatkah kita berkumpul seperti kemarin?
Sahabat
Rimba kita masing-masing akan berbeda. Mungkin engkau berenang di samudra, sementara aku mencabik-cabik ranting yang menghalangi jalanku di hutan. Namun aku yakin, kau ingat aku.

Sahabat
Kita pasti menghadapi pertikaian, perselisihan, sampai baku-hantam nanti karena hidup adalah perlombaan. Namun bukan pengalaman berharga jika tidak ada itu semua.
Sahabat
engakaulah cerminan dari hidup ku , engkau yang suka memberi gelar yang konyol, tapi engkaulah yang ada saat aku membutuhkan pertolongan .

Sahabat
karna engkaulah aku bisa meng ekspresikan sikap konyol dan gila ku , walaupun terkadang engkau kesal ataupun bosan terhadap sikap ku tapi engkau selalu nempel kepada ku

Sahabat
engkaulah cerminan ku bila engkau tak sholat maka aku yang ngingatin , dan apabila aku malas sholat maka engkaulah yang nyindir dengan sindiran yang kasar tapi hikmah
Sahabat
sekarang kita sudah sama sama sibuk dengan urusan masing masing dan juga dengan aktivitas masing masing sekarang kita sudah mempunyai kehidupan yang baru .


Sahabat
sekarang kita sudah sama sama sibuk dengan urusan masing masing dan juga dengan aktivitas masing masing , sekarang kita sudah mempunyai kehidupan yang baru .

Sahabat
walaupun kita jarang jumpa tapi ku berharap komunikasi haruslah tetap lancar , janganlah kita terlalu sibuk dengan aktivitas kita bersama orang yang baru ingatlah sahabat " apabila mendapat kawan baru maka kawan janganlah di lupakan .


Sahabat
selamat sucses wahai sahabat ku , sahabat , terimakasih sudah mau sudi masuk ke dalam kehidupan daku, sehinga aku mempunyai kenangan bersama kalian , kenangan yang konyol dan juga gila , sehinga dimasa akan datang nanti kita bisa menceritakan pengalaman kita dengan orang yang kita cinta.


Sahabat
Sadarkah, tak ada yang namanya ‘bekas sahabat’. Sahabat tak lekang oleh zaman selama otak masih pada tempatnya. Selama sidik jari tidak berubah. Bahkan jika aku menjadi orang lain, jasa-jasamu tetap tertanam di raga ini.






Share this:

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar