Bentuk Rupa Malaikat Pencabut Nyawa


Setiap orang yang mengalami kematian, akan mengalami pertemuan dengan satu malaikat yang mana malaikat tersebut adalah malaikat pertama dan terakhir yang dapat  dia lihat di kehidupan dunia. Dialah malaikat Izrail, malaikat yang bertugas mencabut nyawa setiap yang bernyawa.K
etika malaikat Izrail mencabut nyawa seorang manusia maka ia akan datang dalam wujud yang berbeda, sesuai dengan amalan manusia itu sendiri. Ketika malaikat Izrail dan para pembantunya ditugaskan untuk mencabut manusia fasik, maka ia akan datang dalam wujud yang sangat mengerikan. Dan wujud yang mengerikan tersebut merupakan siksaan tersendiri bagi manusia fasik tersebut. Sehingga manusia yang paling berani, paling gagah sekalipun tak kuasa untuk melihat keadaaan mengerikan malaikat Izrail ketika meencabut manusia fasik.

Dikisahkan, Nabi Ibrahim a.s.  pernah menyuruh malaikat Izrail, "Tunjukanlah rupamu ketika kamu mencabut nyawa manusia fasik."
Jawab malaikat, "Engkau tidak akan mampu melihatnya."
Ibrahim berkata, "Tidak mengapa, aku mampu."
Izrail berkata, "Tolong palingkan mukamu ke arah lain."
Ibrahim a.s. pun memalingkan mukanya. Sejurus kemudian, malaikat maut berkata, "Kini silahkan engkau melihatnya."
Ibrahim a.s. berpaling kepadanya. Beliau melihat, yang berdiri di hadapannya adalah sosok yang sangat hitam, bertubuh  raksasa, berbulu kasar, bau busuk tercium dari tubuhnya,  berpakaian hitam dan dari mulut serta hidungnya keluar api dan berasap. Melihat itu Ibrahim a.s. langsung jatuh pingsan. Agak lama kemudian, ketika beliau sadar, Izrail telah berubah kembalil ke rupa asalnya. Ibrahim berkata, "Sekiranya tiada siksa lalin yang menyakiti menusia fasik, namun melihat rupamu itu sudah cukup sebagai adzabnya."

Demikianlah wujud Izaril ketika datang mencabut nyawa manusia fasik. Sedangkan jika ia hendak menemui Hamba-hamba Allah yang shalih, maka ia akan datang dalam wujud yang sangat indah. Dikisahkan, bahwa Ibrahim a.s berkata kepada malaikat Izra'il, "Perlihatkan rupamu kepadaku ketika kamu mencabut ruh-ruh hamba-hamba Allah yang shaleh."
Maka beliau melihat sosok yang sangat indah, berdiri di hadapannya. Dan  tubuhnya berbau harum. Ibrahim a.s. berkata, "Sekiranya tiada  tiada balasan yang menyenangkan bagi orang-orang yang beriman dan shaleh, maka melihat rupa Izrail ketika datang untuk mencabut ruhnya sudah cukup menyenangkan."

Diriwayatkan dalam sebuah hadits, bahwa jika Allah meenyenangi hamba-Nya, maka Dia akan berkata kepada malaikat maut, "Pergilah dan bawalah ruh hamba-Ku itu kepada-Ku. Ujian kepadanya sudah berakhir. Dia telah berhasil mengikuti apa yang Ku kehendaki." Maka Izrail mendatanginya bersama lima ratus malaikat, setiap  malaikat memberi satu kabar gembira kepadanya yang tidak diberikan  oleh malaikat lain. Setiap mereka membawa ranting-ranting Raihan dan akar Za'faran ditangannya. Seluruh malaikat  berdiri dua barisan. ketika iblis melihat hal ini, ia menangis dan menjerit sambil memegang kepalanya. Semua pengikut dan pelayannya berlarian dan mendatanginya dan bertanya, "Tuanku! Apa yang terjadi?" Jawabnya, "Celaka kalian! Tidakkah kalian lihat apa yang terjadi? kemanakah kalian? Padahal satu ruh telah berhasil lolos?" Jawab mereka, "Tuanku! Kami telah berusaha menyesatkannya agar ia berbuat dosa, tetapi ia selamat."

Tamim Dari r.a. berkata, bahwa Allah memerintahkan kepada malaikat maut, "Pergilah kepada hamba-Ku si Fulan dan bawalah ruhnya kepada-Ku. Aku telah mengujinya dalam dua keadaan ; suka dan duka. ternyata ia berbuat seperti yang Ku-kehendaki. Bawalah dia kepada-Ku, agar ia dapat terlepas dari kesusahan dunia dengan tenang." Maka malaikat maut bersama lima ratus malaikat datang kepadanya. Setiap malaikat membawa kain kafan dari surga. Setiap malaikat membawa jambangan bunga Raihan ditangannya. Setiap bunga Raihan terdiri dari 20 warna dan setiap warna memberi keharuman yang berbeda. Mereka membawa kasturi yang teharum dalam sehelai kain sutra putih. Malaikat maut duduk di dekat kepalanya, semua malaikat mengelilinginya, lalu meletakkan tangan mereka disetiap anggota tubuhnya. Sapu tangan sutra putih  berkasturi tadi diletakkan  dibawah dagunya. Pintu surga di bukakan  di depan matanya. hatinya senang dengan pemandangan  nikmat-nikmat surga, seperti anak-anak yang menangis, lalu keluarganya memperlihatkan kepadanya berbagai  permainan yang menyenangkan. Kadangkala muncul bidadari di hadapannya, kadang-kadang buah-buahan  dan pakaian surga diperlihatkan  kepadanya. Singkatnya, berbagai kenikmatan surga akan ditunjukan kepadanya. Para bidadari bergembira menari-nari. Melihat hal ini semua, ruhnya mulai tidak merasa tenang di dalam tubuhnya. Malaikat maut berkata kepadanya, "Wahai ruh yang berkah! Marilah pergi ke arah pohon-pohon bidara  yang tidak berduri, pepohonan pisang yang tersusun rapi dan naungan yang terbentan.

Dan  malaikta maut berkata begitu lemah lembut kepadanya, seperti seorang ibu berbicara kepada anaknya. Sebab, ia tahu bahwa ruh ini dekat dengan Allah. Allah menyukainya jika ia berlemah lembut  terhadap ruhnya. Ruh itu keluar dari tubuhnya dengan sangat mudah, seperti sehelai rambut yang dicabut dari tumpukan tepung. Ketika ruh itu keluar, maka semua malaikat memberi salam kepadanya

Yaa Allah..... kirimkanlah lima ratus malaikat untuk menjemput nyawaku dengan tersenyum.

Share this:

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar