Misteri Bulan Sya'ban: Inilah Alasan Nabi Puasa pada Bulan Sya'ban
Para malaikat di langit yang bertugas, mereka menerima perintah Allah
untuk urusan ssatu tahun pada "satu" malam. Mereka diberitahu bahwa
dalam setahun, kamu (malaikat) harus menunaikan sekian kerja. Sekian
keputusan mengenai sekian orang dalam masa satu tahun diturunkan.
Terdapat riwayat yang berbeda mengenai hal ini; Apakah diturunkan pada
malam Lailatul Qadr atau pada malam Lailatul Baraat (15 Sya'ban). Walau
bagaimanapun, mereka bersepakat bahwa daftar manusia yang akan mati pada
tahun itu telah diberikan pada malaikat.
Sedang di dunia, seseorang itu mungkin sedang sibuk dengan kesenangan
dan berbagai hiburan , atau bertamasya, tetapi di langit mungkin
peringatan tangkap baginya sudah keluar. Jika keputusan dari mahkamah
Ilahi yang Maha Tinggi sudah diumumkan pada malam itu bahwa dalam
setahun ini ia akan menemui kematian, maka tiada siapapun yang dapat
membantu untuk tawar menawar. Tidak ada rayuan atas keputusan tersebut,
dan masa kematiannya yang sudah ditetapkan tidak dapat dilewatkan
sedikitpun, walaupun satu menit..
Ketika Ibnu Abbas r.a. menafsirkan surat Ad Dukhan, beliau berkata,
bahwa pada malam Lailatul Qadar, semua masalah yang akan terjadi pada
tahun itu telah dicatatkan dari Lauhul Mahfudzh. Kadar rezeki yang akan
diturunkan , sekian, sekian. Si Fulan dan si Fulan akan mati. Si
Fulan dan si Fulan akan lahir. Kadar hujan yang akan diturunkan,
sehingga akan diumumkan bahwa si Fulan dan si Fulan akan menunaikan
haji pada tahun ini. Ibnu Abbas berkata, "Kamu melihat seseorang
berjalan di pasar, tetapi namanya sudah tercatat dalam daftar orang yang
mati pada tahun ini."
Abu Nadhrah rah.a berkata, "Pada malam itu, semua tugas malaikat
sepanjang tahun itu dibagikan . Semua kebaikan., keburukan, rezeki,
kematian, kesakitan, murah atau mahalnya harga barang sepanjang tahun
itu akan diputuskan dan diumumkan."
Sebuah hadits Rasulullah menyatakan, bahwa daftar semua orang yang akan
mati antara bulan Sya'ban ke Sya'ban berikutnya telah diberikan
dengan catatan ajal mereka. Sehingga orang yang menikah dan dikaruniai
anak, tetapi diatas langit , namanya sudah tercatat dalam daftar
orang-orang yang akan mati pada tahun itu.
Aisyah R.ha. berkata, "Biasanya Rasulullah memperbanyak puasa di bulan
Sya'ban, karena pada bulan itulah daftar semua orang yang akan mati
sepanjang tahun disiapkan. Sehingga seseorang itu sibuk dalam majlis
perkawinan, padahal namanya sudah tertulis dalamdaftar orang-orang yang
akan mati. Ada orang yang pergi haji, tetapi namanya tertulis dalam
daftar orang yang akan mati."
Hasits lain menyebutkan , bahwa Aisyah r.ha bertanya kepada Nabi tentang
penyebab Nabi memperbanyak puasa pada bulan Sya'ban. Jawab Nabi, "Pada
bulan ini, ditulisdaftar semua orang yang akan mati sepanjang tahun.
Aku ingin agar ketika namaku tercatat dalam daftar itu, aku sedang
puasa."
sumber : kisah sahabat
0 komentar:
Posting Komentar