Kelebihan dan Amaliyah bulan Sya'ban

Asslamu'alaikum sobat ALKAHFI ~Tidak terasa besok senin 9-5-2016 M udah masuk bulan sya'ban dan perputaran waktu dalam tahun hijriah telah memasuki bulan ke delapan. Salah satu bulan yang diagungkan dan mempunyai kelebihan tersendiri dalam kalender Islam, yaitu bulan Sya’ban. Nabi Muhammad SAW bersabda :
شعبان شهرى ورمضان شهر الله وشعبان المطهر ورمضان المكفر (الديلمى عن عائشة)
Sya’ban adalah bulanku, Ramadhan adalah bulan Allah. Sya’ban adalah bulan yang menyucikan dan Ramadhan adalah bulan penghapusan dosa” (HR. Imam al-Dailami)

Dinamakan dengan Sya’ban dikarenakan dalam bulan itu terpancar bercabang-cabang kebaikan yang banyak bagi bulan Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda :
عن أنس قال  :قال رسول الله صلى الله عليه وسلم تدرون لم سمي شعبان شعبان لأنه يتشعب فيه لرمضان خير كثير
Tahukah kalian mengapa bulan Sya’ban dinamakan dengan Sya’ban? Karena dalam bulan Sya’ban bercabang-cabang kebaikan yang banyak bagi bulan Ramadhan”.

Dalam pendapat lain, Ibnu Manzhur mengutip perkataan Tsa’lab yang mengatakan bahwa sebagian ulama berpendapat bulan tersebut dinamakan dengan Sya’ban karena ia sya’ab, artinya zhahir (menonjol) di antara dua bulan, yaitu bulan Rajab dan bulan Ramadhan.

            Telah menjadi suatu tradisi ketika memasuki bulan Sya’ban, masyarakat muslim di Indonesia mempersiapkan diri dalam upaya peningkatan amal ibadahnya, seolah-olah bulan Sya’ban menjadi fase pemanasan beribadah untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Mulai dari rutinitas puasa sunat semenjak awal Sya’ban hingga pelaksanaan shalat tasbih  dan yasinan pada malam pertengahan bulan (nishfu Sya’ban).

Karena itu, pemahaman kembali pada tradisi yang tidak terlepas dari anjuran agama ini merupakan suatu keniscayaan. Dan, tentu saja menyikapinya pun harus secara arif dan bijaksana.

BULAN SYA`BAN DAN KELEBIHANNYA
Bulan Sya’ban mengandung nilai keagungan yang tinggi dalam sistem penanggalan tahun Islam, baik dalam perputaran sejarah maupun esensi nilai ibadah yang terkandung di dalamnya. Indikasinya bisa kita telisik sedikit dari beberapa hal berikut ini :
  1. Dalam bulan Sya’ban (bertepatan hari Selasa pada 15 Sya’ban) Allah SWT memerintahkan perubahan kiblat dari Bait al-Muqaddis ke Ka’bah Baitullah.
  2. Dalam bulan Sya’ban Allah SWT menurunkan ayat perintah bershalawat kepada Rasulullah SAW, yaitu :
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَاالَّذِينَ آمَنُواصَلُّواعَلَيْهِ وَسَلِّمُواتَسْلِيمًا
Sesungguhnya Allah SWT dan malaikat-malaikat Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”. (QS. al-Ahzab : 56)
  • Bulan Sya’ban adalah bulan dimana Nabi SAW paling banyak melakukan puasa. ‘Aisyah meriwayatkan :
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يصوم حتى نقول لا يفطر ويفطر حتى نقول لا يصوم وما رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم استكمل صيام شهر قط إلا رمضان وما رأيته في شهر أكثر منه صياما في شعبان
Adalah Rasulullah SAW berpuasa sehingga kami mengatakan bahwa beliau tidak berbuka dan beliau berbuka sehingga kami mengatakan bahwa beliau tidak berpuasa. Dan tidak pernah sama sekali saya melihat Rasulullah SAW menyempurnakan puasa sebulan kecuali Ramadhan dan tidak pernah saya melihat beliau lebih banyak berpuasa dalam sebulan yang lebih banyak daripada bulan Sya`ban”. (HR. Imam Muslim)
  • Bulan Sya’ban juga merupakan bulan diangkatnya amal manusia kepada Allah SWT. Nabi SAW bersabda :
عن أسامة بن زيد قال : قلت يا رسول الله إني أراك تصوم في شهر ما لا أراك تصوم في شهر، ما تصوم فيه؟ قال: أي شهر؟ قلت : شعبان قال: شعبان بين رجب وشهر رمضان يغفل الناس عنه، ترفع فيه أعمال العباد، فأحب أن لا يرفع عملي إلا وأنا صائم، قلت : أراك تصوم يوم الاثنين والخميس ولا تدعهما قال: إن أعمال العباد ترفع فيهما فأحب أن لا يرفع عملي إلا وأنا صائم
Dari Usamah bin Zaid, beliau berkata : Saya berkata : “Ya Rasulullah, saya melihat engkau berpuasa dalam sebulan yang tidak saya lihat engkau berpuasa seperti demikian dalam bulan yang lain”. Rasulullah SAW berkata : “Bulan mana?” Saya berkata : “Bulan Sya`ban”. Rasul SAW menjawab : “Bulan Sya`ban adalah bulan antara Rajab dan Ramadhan yang banyak di manusia lalai darinya. Dalam bulan Sya`ban di angkat amalan manusia, maka aku cintai tidak di angkatkan amalanku kecuali sedangkan aku dalam keadaan berpuasa”. Saya berkata: “Saya melihat engkau berpusa hari Senin dan Kamis dan tidak engkau tinggalkan keduanya”. Rasul SAW menjawab : “Sesungguhnya amalan hamba di angkat dalam kedua hari tersebut, maka aku cintai tidak di angkatkan amalanku kecuali sedangkan aku dalam keadaan berpuasa”. (HR. Imam al-Baihaqi)
Dalam hadits ini Rasulullah SAW menerangkan bahwa banyak manusia yang lengah di bulan Sya’ban karena sibuk dan merasa cukup dengan dua bulan mulia yang mengapit bulan Sya’ban, yaitu bulan Rajab dan bulan Ramadhan. Melakukan ibadat pada waktu orang lain lalai, memiliki kelebihan tersendiri sebagaimana di terangkan oleh Imam Ibnu Hajar al-Haitami.

Share this:

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar