Fadhilah Puasa Ramadhan
Fadhilah Puasa Ramadhan
1. Dapat diampuni dosa-dosa
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ اِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَلَهُ مَا تَقًدمَ مِنْ ذَ نْبِهِ وَمَا تَأَ خََّرَ (رواه احمد).
Artinya:
“Barngsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan, dengan penuh keimanan
dan keyakinan akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan
datang” (HR. Ahmad).
2. Pahala Ibadah akan dilipat gandakan
كُلُّ
عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ, اَلْحَسَنَةُ بِعَشْرُ اَمْـثَالِهَا اِلَى
سَبْعِمِائَةٍ ضِعْفٍ, قَالَ اللهُ تَعَالَى: اِلاَّ الصَّوْمَ فَاِنَّهُ
لِى وَاَنَا اَجْزِى بِهِ (رواه مسلم)
Artinya:
“Setiap amal anak Adam dilipat gandakan, satu kebaikan saja akan
dilipat gandakan menjadi sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat, Allah
Ta’ala berfirman: “Terkecuali (terkhusus) ibadah puasa, sesungguhnya
(puasa itu) adalah (spesial) untuk-Ku, dan (terserah) Aku dalam
memberikan pahalanya” (HR. Muslim).
3. Memperoleh Kegembiraan
لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ: فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ, وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبَّـهِ (رواه مسلم)
Artinya:
“Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kegembiraan, (pertama)
kegembiraan ketika berbuka; dan (kedua) kegembiraan ketika berjumpa
(menghadap) Tuhan-nya” (HR. Muslim).
4. Istimewa Dzikirnya dan Mustajab do’anya
ذَاكِرُ
اللهِ فِى رَمَضَانَ مَغْفُوْرٌ وَسَائِلُ اللهِ فِيْهِ لاَ يُجِيْبُ
(رواه الطبرانى). لِكُلِّ عَبْدٍ صَائِمٍ دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ (رواه
الحاكم)
Artinya:
“orang yang berdzikir dibulan ramadhan maka akan diampuni dosanya dan
orang yang berdo`a didalamnya, maka tidaklah sia-sia” (HR.
Ath-Thabrani). Setiap orang yang berpuasa do’a-nya mustajab” (HR. Al-Hakim).
5. Semua Amaliah tidak ada yang sia-sia
Satu
lagi keistimewaan orang yang berpuasa, yakni segala amaliyahnya tidak
ada yang sia-sia. Bagi orang yang berpuasa segala pekerjaannya, termasuk
tidurnya, diamnya, bahkan bau mulutnya memiliki derajat dan
keistimewaan. Rasulullah SAW bersabda:
نَوْمُ
الصَّائِمِ عِبَادَةٌ وَصُمْـتُهُ تَسْبِيْحٌ وَعَمَلُهُ مُضَاعَفٌ
وَدُعَاءُهُ مُسْتَجَابٌ وَذَنْبُهُ مَغْفُوْرٌ (رواه البيهقى).
وَالْخُلُوْفُ فِيْهِ اَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيْحِ الْمِسْكِ (رواه
مسلم).
Artinya: “Tidurnya orang yang berpuasa dinilai ibadah, diamnya disamakan dengan membaca tasbih, amal ibadahnya dilipat-gandakan pahalanya, do`anya dikabulkan dan dosa-dosanya diampuni”. (HR. Al-Baihaqi). “Dan bau mulutnya orang yang berpuasa itu lebih baik disisi Allah dari pada harumya minyak kasturi” (HR. Muslim).
6. Meraih puasa sepanjang masa
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَاَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصَوْمِ الدَّهْرِ (رواه مسلم)
Artinya:
“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan, lalu ia berpuasa enam
hari lagi di bulan Syawal, maka akan diberi pahala sebagai mana puasa
sepanjang masa (seumur hidup)” (HR. Muslim).
Fadhilah Bulan Ramadhan
Muhammad bin Manshur Assamani meriwayatkan dari Anas bin Malik ra., bahwa arti kata Ramadhan adalah pemabakaran, yakni karena puasa akan membakar dan menghabiskan seluruh dosa-dosa umat Muhammad SAW (Kitab Irsyadul ‘Ibad). Puasa juga akan membakar, menyalakan dan menghidupkan semangat penghambaan. Bulan Ramadhan adalah bulan yang permulaannya (sepuluh hari pertama) dikucurkan rahmat, pertengahannya (sepuluh hari yang kedua) Allah akan memberikan pengampunan-Nya (Maghfirah), dan dan pada akhirnya (sepuluh hari yang terakhir) adalah masa kebebasan dan kemerdekaan manusia dari api neraka (itqun minannar).
Sa’id
bin Musyayyab meriwayatkan dari Salman ra., yang artinya berikut ini:
“Rasulullah SAW berkhutbah kepada kami pada hari terakhir bulan Sya’ban,
lalu bersabda, “Sungguh telah tiba padamu bulan yang agung, bulan yang
penuh berkah, didalamnya ada malam yang lebih mulia dari seribu bulan.
Allah mewajibkan puasa Ramadhan dan malamnya di-sunnah-kan untuk
mengerjakan shalat (tarawih). Barang siapa yang mendekatkan diri dengan
satu kebaikan, maka seakan-akan ia telah melakukan ibadah yang wajib
diluar Ramadhan. Apabila ia mengerjakan ibadah yang wajib, maka sama
dengan orang yang melakukan tujuh puluh ibadah wajib diluar bulan suci
Ramadhan”. Disebutkan pula dalam keterangan yang lain, bahwa orang yang
berpuasa yang membaca Al-Qur’an satu ayat saja sama seperti telah
membaca seribu ayat diluar bulan sucu Ramadhan. Termasuk pula orang yang
menghatamkan Al-Qur’an sekali saja pada bulan Ramadhan sama seperti ia
menghatamkan seribu kali diluar bulan suci Ramadhan.
0 komentar:
Posting Komentar