Jadikan Orang Tuamu Raja, Maka Rezekimu Juga Seperti Raja
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي قَالَ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أَبُوكَ
.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata; “Seorang laki-laki datang kepa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sambil berkata; “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku berbakti kepadanya?” Beliau menjawab: “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” Beliau menjawab: “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa lagi?” Beliau menjawab: “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” Beliau menjawab: “Kemudian ayahmu.”
Hadits no. 5971
Orang tua adalah seseorang yang paling
berjasa di dunia ini, karena sejak masih di dalam kandungan hingga
besar seperti sekarang, dirinyalah yang merawat kita dan membesarkan
kita. Oleh karena itu, wajar bila di antara rezekimu, ada rezeki orang
tuamu. Sedikit percikan dari artikel di ini semoga bisa membuat kita
ingat untuk berterima kasih kepada orang tua, lebih penting lagi jika
mereka masih berada di dunia. Setidaknya kita masih memiliki kesempatan
untuk membahagiakan mereka.
Ada sebuah kisah tentang Ummu Hamid yang pulang dengan hati cemas.
Ternyata hari itu merupakan hari jatuh tempo pembayaran cicilan tempat
tinggalnya. Ummu Hamid tahu bahwa pendapatan ia dan suaminya sangat
terbatas, mungkin tidak menyanggupi tagihan rumah mereka. Nominalnya
sendiri adalah dua ratus ribu rupiah, tetapi untuk dia nominal ini
tergolong sangat besar. Ia tak bisa mengambil biaya dari anggaran lain
karena hal yang lain ini lebih penting dan mendesak.
Ummu Hamid menunggu suami sembari menelepon sang ibu. Ia memang sudah
sering menelepon ibunya sejak kuliah. Saat menelepon, ternyata ia juga
baru tahu bahwa dana bulanan untuk kedua orangtuanya juga belum
ditunaikan. Memang selama ini dia ikut membayar pengeluaran air,
listrik, dan keperluan orang tuanya lainnya. Akan tetapi Ummu Hamid
merasa bahwa banyak pengeluaran tak terduga akhir-akhir ini.
Tak lama kemudian Ummu Hamid sempat berpikir bahwa biar saudaranya saja
yang menanggung, toh dia sudah berjasa selama ini. Setelah tahu bahwa
pikiran itu salah, dia langsung mengucap istighfar dengan cepat. Setelah
menelepon ibunya, tanpa pikir panjang lagi ia mentransfer sejumlah uang
kepada sang ibu. Disinilah istilah jadikan orangtuamu raja maka
rezekimu seperti raja terlihat. Saat kesulitan seperti ini pun, Ummu
Hamid masih berpikir untuk memberi nominal lebih bagi sang ibu.
Usai mentransfer, Ummu Hamid mengecek saldo rekeningnya dan ia cukup
sedih karena nilai saldo untuk membayar tagihan rumah semakin sedikit.
Ia berpikir cukup lama untuk tahu bagaimana dia mampu membayar cicilan
rumah tersebut. Di satu sisi, ia tak menyesal telah memenuhi kebutuhan
sang ibu. Di sisi lain, tak mungkin ia tak membayar cicilan karena ia
pasti akan kena denda yang nominalnya cukup signifikan.
Bahkan di saat ini pun Ummu Hamid hanya bisa bermimpi memiliki rumah
pribadi bersama keluarganya. Dengan rasa gelisah ini pun dia segera
melakukan wudhu. Ia memang merasa bahwa pelarian paling tepat adalah
shalat dua rakaat kepada Yang Maha Penyayang Allah SWT. Seusai salam,
suaminya pun tiba di rumah. Keinginannya langsung menggebu-gebu untuk
melaporkan hal tersebut kepada suami, tetapi sesuai ekspektasi ternyata
Ummu Hamid berhasil menahan keinginan tersebut. Ia tahu bahwa suaminya
pasti lelah setelah seharian bekerja, ia tak ingin menambah beban
suaminya itu.
Tak disangka, suaminya mendapat rezeki dari kantor tempat ia bekerja.
Ternyata ada seseorang yang pernah melakukan pinjaman kepada suaminya
namun baru saja melunasi nilai tersebut hari ini. Sekali lagi, jadikan
orangtuamu raja maka rezeki Anda akan seperti raja. Ummu Hamid yang
mendengar kabar gembira ini sontak berteriak Allahu Akbar. Bahkan ia
juga lupa dengan pinjaman yang dilakukan oleh orang tersebut. Yang lebih
mengejutkan lagi, saat dia membuka amplop, ternyata nominalnya persis
200 kali lipat dari yang telah ia transfer kepada sang ibu.
Singkat cerita, akhirnya ia bisa melunasi cicilan rumahnya dan memiliki
rumah impiannya. Jadi, jangan pernah remehkan ridha orang tua. Rahasia
kunci sukses rezeki manusia adalah manusia yang bisa memuliakan
orangtuanya seperti raja. Semoga bisa menjadi percikan yang
menghangatkan hati kita semua. Semoga kisah ini menginspirasi kita semua
untuk menghormati orang tua selalu, karena tanpa mereka mungkin tidak
ada kita di dunia ini.
0 komentar:
Posting Komentar