ternyata sosok pemeran ust zakariya adalah seorang mualaf
ALKAHFI~ SEPULUH tahun silam, El Manik terbenam dalam kegelisahan hidup. Dia lalu
bersujud meminta petunjuk kepada Tuhan agar lepas dari perasaan itu.
"Dalam doa saya diberi hidayah untuk menerima kehadiran dia [Allah] di
lubuk hati saya," kenang aktor lawas ini. Sejak itu, lelaki berdarah
Batak ini teguh memilih Islam sebagai agama yang dianutnya.
Kini, El Manik tak lagi merasa nestapa. Bagi dia, semua suka duka bisa
dilalui bersama Sang Pencipta, yang sekaligus menjadi tempat mengadu.
"Saya merasa punya Tuhan sekarang," ucap suami Ida Zainun itu, tenang.
Perubahan tabiat pun dialami peraih Aktor Terpuji Forum Film Bandung
ini. Dia menjadi semakin sabar dan takut melanggar dosa.
Sebagai mualaf, tak semua mudah dijalani El Manik. Awalnya, dia mengaku
kesulitan berpuasa atau bangun subuh untuk salat. Tapi kini, dia bisa
menjalani ibadah tersebut secara lebih baik.
Cuma satu yang mudah buat El Manik yaitu hafalan ayat Kursi. Sebab,
ayat-ayat itu sudah diingatnya di luar kepala sejak berperan sebagai
ustad dalam film "Titian Serambut Dibelah Tujuh" pada 1981. "Itu jadi
ayat favorit saya sampai sekarang," seru El Manik. Duh, makin taat aja Om...
Bagaimana cerita Bapak masuk Islam ?
Justru banyak ajaran Islam yg masuk akal saya. Berat memang, tapi benar. Banyak ajaran Islam yg menyentuh perasaan saya. Bayangkan, senyum saja berpahala. Saya banyak berubah setelah berislam. Saya berhenti merokok, minum dan berjudi. Teman saya heran.
Banyak. Saya mencoba menjalankan segala perintahNYA dan menjauhi laranganNYA. Sebelum ini saya pelit pada orang. Kalau ada orang susah, saya bilang 'Usaha dong'. Sekarang saya sadar rezeki itu yg saya peroleh tidak mutlak milik saya. Ada hak orang berupa Zakat. Sekarang kalau bisa melakukan sesuatu buat orang, saya merasakan kenikmatan.
Bagaimana Bapak menjaga keislaman Bapak ?
Itu yg paling berat. Saya berprinsip mengalahkan hawa nafsu itu kemenangan terbesar. Saya mulai dari diri sendiri dan keluarga. Kalau anak perempuan saya malas sholat, saya bilang ke dia,'dulu kamu nangis-nangis minta saya
masuk Islam. Kamu sholatnya malas. Ayo, pergi sholat sana'. Saya boleh nyiram dengan air kalau mereka malas sholat.
Menurut Bapak, apa yg harus diubah dari umat Islam ?
Saya mungkin agak pedes dalam hal ini, saya mohon maaf. Saya melihat banyak umat Islam yg perlu di Islamkan lagi. Maksud saya bukan bersyahadat lagi, tapi berislamlah dengan memakai ilmu dan nalar, jangan hanya ikut-ikutan atau karena terlanjur Islam. Misalnya saya sering sholat Jum'at diluar. Banyak orang tidak mengerti tata tertib sholat. Mau rapat saja segan padahal rapat dan lurusnya shaf adalah syarat mutlak diterimanya sholat. Disuruh mengisi shaf didepan susah sekali. Shaf pertama itukan pahalanya paling besar. Kalau dia mengerti dan tahu pasti akan berlomba-lomba. Ini karena mereka berislam tanpa ilmu. Kadang saya pengen sekali berceramah, tapi saya tahu kemampuan saya terbatas dan sekarang belum bisa.
Tahukah Anda
Bagaimana cerita Bapak masuk Islam ?
Saya sadar Tuhan itu ada. Tapi saya bingung karena banyak agama yg ditawarkan. Saya sebenarnya Kristen, tapi saya tidak sreg dengan beberapa ajarannya. Beberapa tahun lalu saya tertarik pada Islam. Ketika itu saya takut mati. Istri saya Islam dan dia menjalankannya dengan baik. Anak kedua saya, perempuan, juga Islam. Anak lelaki saya tadinya Kristen taat lalu masuk Islam. Lha saya ? jika mati, mati saya tidak jelas.
Saya bingung, Saya berdoa sambil menangis. Tolong pilihkan agama yg baik buat saya ya Tuhan, kalau bisa jangan Islam (tersenyum) Islamkan berat. Lagi enak-enak tidur mesti bangun, sholat. Lima kali lagi sholatnya. Belum lagi puasa. Saya jam sebelas sudah gemeter kalau belum makan. Lagi pula, banyak yg tidak saya suka dengan Islam. Kok umat Islam banyak yg jadi pengemis? Banyak yg minta-minta dijalanan untuk pembangunan mesjid? Begitulah dulu saya melihat Islam.
Alhamdulillah, saya punya sahabat. Dia tidak pernah ngomong, Manik ayo masuk Islam, kalau tidak kamu masuk neraka. Nggak. Dia cuma menunjukkan dia muslim yg baik. Dia puasa, dia sholat. Satu hari dia ngajak saya buka puasa. Saya tanya dia apa enaknya puasa. Dia tidak menjelaskan pake dalil agama. Dia pake pendekatan kesehatan. Saat itu kelesterol saya tinggi. Dia suruh saya puasa. Saya nolak. Mana kuat? Jam sebelas saja udah gemeteran. Trus dia mengusulkan puasa senin - kamis saja. Akhirnya saya coba. Istri saya heran. Eh, ternyata saya kuat. Pelan-pelan saya tertarik. Saya sering dengar ceramah di TV, radio, sering baca buku. Akhirnya masuk Islam.
Selama menjadi muslim, ada tidak ajaran Islam yg tidak masuk akal ?
Selama menjadi muslim, ada tidak ajaran Islam yg tidak masuk akal ?
Justru banyak ajaran Islam yg masuk akal saya. Berat memang, tapi benar. Banyak ajaran Islam yg menyentuh perasaan saya. Bayangkan, senyum saja berpahala. Saya banyak berubah setelah berislam. Saya berhenti merokok, minum dan berjudi. Teman saya heran.
Perbedaan paling dasar dalam diri Bapak sejak masuk Islam ?
Banyak. Saya mencoba menjalankan segala perintahNYA dan menjauhi laranganNYA. Sebelum ini saya pelit pada orang. Kalau ada orang susah, saya bilang 'Usaha dong'. Sekarang saya sadar rezeki itu yg saya peroleh tidak mutlak milik saya. Ada hak orang berupa Zakat. Sekarang kalau bisa melakukan sesuatu buat orang, saya merasakan kenikmatan.
Bagaimana Bapak menjaga keislaman Bapak ?
Itu yg paling berat. Saya berprinsip mengalahkan hawa nafsu itu kemenangan terbesar. Saya mulai dari diri sendiri dan keluarga. Kalau anak perempuan saya malas sholat, saya bilang ke dia,'dulu kamu nangis-nangis minta saya
masuk Islam. Kamu sholatnya malas. Ayo, pergi sholat sana'. Saya boleh nyiram dengan air kalau mereka malas sholat.
Menurut Bapak, apa yg harus diubah dari umat Islam ?
Saya mungkin agak pedes dalam hal ini, saya mohon maaf. Saya melihat banyak umat Islam yg perlu di Islamkan lagi. Maksud saya bukan bersyahadat lagi, tapi berislamlah dengan memakai ilmu dan nalar, jangan hanya ikut-ikutan atau karena terlanjur Islam. Misalnya saya sering sholat Jum'at diluar. Banyak orang tidak mengerti tata tertib sholat. Mau rapat saja segan padahal rapat dan lurusnya shaf adalah syarat mutlak diterimanya sholat. Disuruh mengisi shaf didepan susah sekali. Shaf pertama itukan pahalanya paling besar. Kalau dia mengerti dan tahu pasti akan berlomba-lomba. Ini karena mereka berislam tanpa ilmu. Kadang saya pengen sekali berceramah, tapi saya tahu kemampuan saya terbatas dan sekarang belum bisa.
0 komentar:
Posting Komentar