Filipina berharap kerjasama dengan Indonesia akan bisa memberikan perlindungan kepada kapal-kapal yang akhir-akhir ini sering menjadi korban serangan dan penculikan kelompok bersenjata Abu Sayyaf.
Seperti dilaporkan oleh Reuters via detikcom, Kamis (28/04) akhirnya pemerintah Filipina melalui Menteri Luar Negeri nya  Jose Rene Almendras mengatakan siap untuk menerima tawaran kerjsama dengan Indonesia dalam menghadapi Abu Sayyaf, namun untuk saat ini bentuk kerjsamanya adalah patroli laut terpisah namun terkoordinasi antar negara, khususnya di jalur selatan wilayah Filipina.
“isunya soal keselamatan dan keamanan,” papar Almendras, setelah melakukan penandatanganan kesepakatan pinjaman infrastruktur dengan Korea Selatan.
“Ini kami sebut dengan patroli terkoordinasi, kami akan melakukan patroli kami dan mereka (Indonesia dan Malaysia) akan melakukan patroli di wilayah masing-masing, jadi tidak akan ada ancaman terhadap pergerakan kapal, termasuk juga perompak dan penculikan di laut,” jelasnya.
Pekan lalu, Indonesia memang menyerukan kepada Filipina agar mereka bis menggelar operasi dan juga patroli maritim gabungan dengan Filipina dan juga Malaysia. Patroli ini akan melibatkan banyak kapal dari ketiga negara yang direncanakan akan melakukan patroli bersama  dan saling melintasi wilayah perairan masing-masing negara.