SINOPSIS NOVEL SABDA CINTA RUDIYANTI
Seorang novelis ternama dan kaya raya yang bernama Sofyan Bagaskara
memutuskan untuk meninggalkan kehidupannya berkelana mencari penggalaman. Dia
bersama kedua orang sahabatnya yang bernama Arie dan Faridz.
Arie memiliki kepribadian yang sopan dan baik,sedangkan Faridz seorang
preman,dia memiliki badan yang besar dan gagah. Sebelum pergi meninggalkan kota
Jakarta, dia memberikan surat kuasa kepada sekretarisnya,yaitu Saskia. Saskia adalah
orang yang sangat baik, sehingga Sofyan mempercayai semua urusan ke dia.
Malam sebelum Sofyan pergi, Saskia menemuinya untuk menanyakan soal
kepergiannya tersebut. Keesokan harinya, Sofyan dan kedua temannya pun
berangkat.Pertama mereka menuju tol Kebon Jeruk Barat, kemudian melanjutkan
perjalan ke pelabuhan Merak.Sesampainya di pelabuhan Merak mereka membeli
karcis menuju Bakahuni. Setelah makan siang mereka melanjutkan perjalanan lagi
menuju Lampung dengan naik kendaraan umum. Namun mereka menemukan masalah,
karena tas yang dibawa Faridz yang berisi uang hilang dicuri oleh
orang.Akhirnya Faridz pun berdiri kemudian melangkah pergi.Setelah pergi selama
20 menit, akhirnya Faridz kembali dengan pedagang rokok yang berada di
stasiun,pedagang rokok itupun memberikan tempat bermalam untuk mereka.Setelah
bermalam mereka menuju Palembang.
Mereka tiba di Palembang jam enam sore menuju ke Jembatan Ampera dengan
naik angkot dan berkeliling di desa nelayan. Perjalanan dilanjutkan naik bus
Damri ke arah jambi .
Kemudian
malamnya mereka menumpang pada truk yang menuju arah Jambi dan Padang.Paginya
mereka tiba di kota yang bernama Solok.Akhirnya mereka memutuskan untuk
berjalan kaki ke Bukit Tinggi karena tidak mempunyai ongkos untuk melanjutkan
perjalanan.Setelah melakukan perjalanan yang jauh akhirnya mereka bertiga pun
jatuh karena kecapekan.
Sofyan melihat sebuah pohon rambutan dan segara memanjatnya.Akhirnya
Arie dan Faridz pun ikut menikmati buah rambutan tersebut untuk mengganjal
kekosongan perut.Kemudian keluar lah orang yang memiliki pohon rambutan
tersebut dan memarahi mereka bertiga.Lalu Arie dan Faridz berkata bahwa itu
semua untuk mengganjal perut kemudian Sofyan pun menambahi kata temannya
tersebut,katanya kami belum makan selama 2 hari.
Setelah itu orang yang memiliki pohon tersebut mengajak mereka untuk
makan sambil memperkenalkan dirinya, orang tersebut bernama Pak
Abdulah.Kemudian Sofyan menceritakan tentang tujuan mereka datang ke sini.Pak
abdulah memberikan ongkos untuk melanjutkan perjalanan,kemudian istri Pak
Abdulah yaitu Amak Upik menawarkan untuk singgah ke rumahnya lagi.
Sesampainya mereka di rumah keluarga Faridz di Bukit Tinggi yang
ternyata tidak bisa diharapkan.Rumah keluarga Faridz adalah rumah yang paling
buruk. Arie mengeluh sehingga menyebabkan Faridz marah, hingga menyebabkan
pertengkaran.Sofyan pun langsung melerai mereka berdua.Kemudian Arie meminta
sisa ongkos pemberian Pak Abdulah tadi untuk kembali ke rumah Pak Abdulah untuk
meminta pekerjaan dan pulang ke Jakarta. Sofyan dan Faridz melanjutkan
perjalanan ke kota, tempat rumah paman Faridz tinggal.Kemudian Sofyan duduk
dengan melihat ke arah jam Gadang, ada seorang gadis yang membaca novel hasil
karyanya yang berjudul “Prahara Duka Sang Dewi”.Lalu Faridz datang dan duduk di
samping Sofyan dengan memberikan uang selembar 20 ribuan. Sofyan kecewa dengan
teman tersebut,dan esok paginya Sofyan pergi menuju rumah Pak Abdulah untuk
menemui Arie.Setibanya disana Sofyan disambut oleh Arie dan seorang bocah
lelaki.Kemudian Sofyan menceritakan semuanya kepada Amak Upik dan Arie tentang
keputusan Faridz.
Amak Upik menawarkan pekerjaan kepada Sofyan untuk membantu anak
sulungnya yang bernama Sanusi.Dia orang yang cukup terpandang di
desanya.Kemudian Kadek adik dari Pak Abdulah mengajak Arie ke Danau Singkarak
dan kemudian Sofyan pun menyusul ke sana.Setelah berbincang-bincang tidak
terasa Pak Abdulah akan berangkat kerja kembali sebagai supir truk sayur ke
Jakarta.
Pagi harinya Amak sudah menyiapkan makanan untuk sarapan.Setelah selesai
sarapan, mereka semua pergi ke rumah Datuk Sanusi dengan menggunakan
angkot.Setelah setengah jalan, tiba-tiba ada seorang pemuda yang menghentikan
perjalanan kami.Ternyata pemuda itu adalah Faridz, dan ternyata Faridz juga
ingin bekerja bersama Sofyan dan Arie.Setelah beberapa lama menunggu, akhirnya
kami semua tiba di Lembah Gumanti. Amak membawa kita ke tengah desa, tempat
anak Amak tinggal.Sampai disana kita semua disambut oleh anaknya Amak dengan
baik.Setelah berbincang-bincang kami bertiga dipersilahkan untuk istirahat.Kemudian
Sofyan dan Arie pergi keliling-keliling sekitar rumah Datuk Sanusi.Kemudian datang
seseorang yang memanggil Sofyan dan Arie, yang bernama Wawan.Setelah itu kami
bertiga kembali ke rumah Datuk Sanusi,disana Faridz sedang berbincang-bincang
dengan 2 orang yang bernama Tadun dan Fajri.Kemudian mereka semua menuju
langgar.Sofyan yang tidak tahu tentang agama itu pun cuma mengikuti gerakan
Fajri.Setelah sholat Sofyan pergi ke belakang gunung.Di sana dia bertanya-tanya
tentang siapa tuhan dan dimana dia berada.Kemudian Arie memanggil untuk
mengajak bergabung dengan yang lainnya di rumah Datuk Sanusi.Di sana sudah ada
Datuk Sanusi,Wawan,Fajri,Tadun,Arie dan Faridz.Di rumah Datuk Sanusi itu mereka
membicarakan tentang pekerjaan yang akan dilakukan oleh Sofyan,Arie dan Faridz,
Sofyan bergandengan dengan Fajri, Faridz bergandengan dengan Tadun, Arie
bergandengan dengan Wawan.
Mereka semua di mandori oleh orang yang bernama Uda Kholid.Kemudian
datang serombongan orang yang membawa obor masuk ke dalam rumah Datuk Sanusi,
dan Sofyan tertarik kepada gadis yang berjilbab dan membawa buku besar di tangannya.Kemudian
Datuk Sanusi berkata bahwa Santhiak telah pulang segera perkumpulan ini bubar
dan melaksanakan sholat Isya’.Sofyan pun kemudian lari dari rombongan tersebut
dan tidak ikut menunaikan sholat Isya’.Setelah sholat selesai Sofyan mengikuti
2 gadis yang masih mengenakan mukena bagian atasnya dan kedua gadis tersebut
masuk ke rumah Datuk Sanusi.
Kemudian Fajri datang dan bertanya kenapa Sofyan tidak ikut sholat.
Fajri menceramahi Sofyan tentang sholat, dia berkata bahwa ada seorang pekerja
dulu yang rajin dipecat karena tidak sholat.Setelah itu Sofyan bertanya kepada
Fajri tentang 2 gadis tadi, Fajri menjawab bahwa 2 gadis tadi adalah anak Datuk
Sanusi yang bernama Santhiak dan Keponakannya yang bernama Najzwa.
Paginya kami semua pergi ke perkebunan Datuk Sanusi yang luas.Disana
puluhan pekerja sedang sarapan, kemudian Uda Kholid memperkenalkan kami
bertiga.Sofyan menilai kalau Uda Kholid adalah orang yang menyebalkan, sehingga
Sofyan pun benci terhadap Uda Kholid. Fajri mengajak Sofyan menuju tempat area
Fajri yaitu perkebunan buah markisa.Setelah bekerja, Fajri kembali menceramai
Sofyan tentang agama.Tak lama kemudian terdengar suara adzan dari bangunan
Pondok Utama untuk melaksanakan sholat Jum’at. Setelah semua berkumpul kemudian
seorang laki-laki tua naik ke atas mimbar dan mulai berceramah.Sofyan yang
tidak tertarik pun tidak bisa menolak omongan laki-laki tua tersebut. Setelah
sholat Jum’at selesai, lelaki tua tersebut bernama Pak Saipulloh dia lelaki
yang dituakan dan dihormati karena ilmu agamanya di tempat tersebut.
Lalu mereka semua kembali bekerja pada tempanya masing-masing.Sofyan dan
Fajri kembali ke kebun markisa.Tak lama kemudian Pak Saipulloh memanggil Fajri
dan meminta izin untuk mengambil air minum. Setelah semua para pekerja pulang,
sebagian tidur di tempat yang telah dipersiapkan Datuk Sanusi.Setelah sampai di
rumah semua pekerja langsung mandi, sedangkan Sofyan tidak karena dia sedang
mengikuti 2 gadis yang keluar dari rumah Datuk Sanusi. Kedua gadis itu menuju
sebuah rumah, dan Sofyan menunggu gadis tersebut keluar.Tak lama kemudian
Sofyan menghampiri gadis tersebut dan memperkenalkan nama.Tiba-tiba ada Uda
Kholid datang dengan wajah yang angkuh.
Setelah berdebat dengan Uda Kholid, Sofyan pergi mandi dan Sholat
Ashar.Kemudian datang Fajri dan ingin membicarakan sesuatu kepada Sofyan,
tetapi Sofyan tidak menghiraukan Fajri.Adzan Maghrib pun berkumandang, semua
pekerja melaksanakan sholat,setelah selesai sholat Sofyan pergi menuju
semak-semak menunggu Najzwa keluar.
Tiba-tiba
Faridz datang dan ikut menunggu, kemudian Sofyan bertanya kepada Faridz
ternyata Faridz menunggu Santhiak.Akhirnya mereka berdua keluar dan menghampiri
Najzwa dan Santhiak, Sofyan dengan Najzwa dan Faridz dengan Santhiak.Setelah
perjalanan mereka berdua kembali menunaikan sholat Isya’.
Setelah
Sholat Isya’, mereka semua makan bersama di rumah Datuk Sanusi.Setelah itu
Fajri mengajak Sofyan untuk pergi ke belakang langgar.Disana Fajri memberi
arahan agama kepada Sofyan. Akhirnya malam pun tiba, mereka berdua kembali ke
penginapan dan Fajri menyuruh Sofyan tidur di dalam kamarnya.
Adzan Shubuh pun berkumandang, Fajri membangunkan Sofyan dan menyuruhnya
untuk sholat Shubuh.Di langgar sudah ada penghuni padepokan Rumah Gadang,
akhirnya Sofyan sholat Shubuh dengan khusyuk.
Pagi pun datang, kami semua pergi ke kebun untuk panen.Sesampainya di
kebun Sofyan di beri ceramah tentang wudhu oleh Fajri.Siangnya Datuk Sanusi
datang dan membagikan gaji kepada para pekerjanya.Sorenya Sofyan,Arie dan
Faridz pergi ke Pasar Desa disana mereka membeli kebutuhan untuk seminggu
kedepan.Kemudian Arie bertemu dengan Pak Saipulloh yang berjualan topi dari
anyaman bambu.Kemudian Sofyan dan Faridz pergi meninggalkan Arie dan Pak
Saipulloh, Faridz mengajak Sofyan untuk makan sate padang.Kemudian kami berdua
masuk ke dalam tenda penjual sate dan ternyata di dalam ada Santhiak dan
Najzwa.Akhirnya Sofyan dan Faridz pun makan bersama Santhiak dan Najzwa.Selesai
makan mereka berempat menuju Danau Bawah.
Akhirnya kami berempat tiba di Danau Bawah.Sofyan dengan Najzwa, Faridz
dengan Santhiak.Disana Sofyan mengatakan bahwa dia terpikat oleh
Najzwa.Akhirnya Sofyan mengatakan kalau dia cinta pada Najzwa, kemudian Najzwa
menggeleng, dia tersenyum dan membuang wajahnya.
Kemudian Sofyan terus merayu Najzwa, hingga Najzwa mengeluarkan sebuah
kaset dari tasnya dan memberikannya kepada Sofyan.Najzwa berkata bahwa hanya
Allah yang patut dicintai,kemudian dia berkata bahwa dia hanya gadis biasa yang
memiliki tubuh fana, cepat atau lambat aku akan mati.Dan ketika hari itu
tiba,sedalam apa pun cintamu kepadaku pasti akan turut mati, langsung memang
tidak,tapi perlahan itu pasti.
Kemudian Sofyan berdiri dan menatap Najzwa dan berkata ‘’Bahwasanya aku bersama hati dan ragaku menginginkannmu. Tidak satu
wujud pun yang dapat menggantikanmu. Aku mungkin bukan yang terbaik untukmu,
tapi juga bukan yang teburuk. Sampai kapanpun aku akan mencintaimu, tidak hanya
hidupmu, matimu atau berbentuk abu pun, aku akan terus mencintaimu’’.
Suasana hening, desiran angin yang jelas.Mereka saling tatap mata,
kemudian Sofyan menarik tubuh Najzwa untuk berdiri dan kini mereka saling
berhadap-hadapan.Terlihat air mata Najzwa berkumpul di matanya, kemudian Najzwa
pun memejamkan matanya dan air mata itu pun jatuh menetes melintasi pipinya.
Sofyan tidak bisa berbuat apa-apa selain membiarkan air mata itu
menjelajahi padang lembut permukaan kulit Najzwa. Kemudian Sofyan mendekatkan
kepalanya ke wajah Najzwa dan akhirnya Sofyan mencium bibir Najzwa.Najzwa pun
terkejut dan membuka matanya, dan dia langsung menjatuhkan diri dan mengambil
tasnya, kemudian dia berlari tanpa bisa Sofyan cegah.Santhiak pun langsung
berlari mengejar Najzwa.
Sepulang dari Danau Bawah tadi Sofyan langsung tidur-tiduran di
kamarnya.Kemudian Faridz datang dan menanyakan tentang hal tadi di Danau Bawah.Setelah
sholat Maghrib, Sofyan langsung menuju tempat mengintai Najzwa ketika pulang
mengaji.Setelah beberapa lama keluarlah gadis-gadis yang mengaji.Disana Sofyan
tidak bisa melihat Najzwa karena api obor.Dia melihat Santhiak, tetapi tidak
dengan Najzwa.Kemudian Sofyan bertanya kepada Santhiak dimana Najzwa.Santhiak
berkata bahwa Najzwa sakit.Kemudian Sofyan meminta Santhiak untuk dipertemukan
oleh Najzwa di Bukit belakang langgar.
Akhirnya sholat Isya’ pun dimulai,setelah sholat kami semua menuju rumah
gadang milik Datuk Sanusi untuk makan malam bersama.Setelah makan dan mengobrol
tentang pakerjaan, akhirnya Sofyan pun pamit untuk pergi.Sofyan langsung menuju
bukit belakang langgar.Akhirnya Sofyan pun duduk di tempat biasanya dia duduk,
kemudian yang datang bukan Najzwa melainkan Arie,Faridz,Wawan,Fajri dan
Tadun.Mereka semua kesal terhadap perbuatan Uda Kholid yang mengkambinghitamkan
mereka.
Hari minggu pagi,di rumah hanya ada Sofyan dan Faridz, dan yang lainnya
pergi ke Pasar Desa.Akhirnya Sofyan dan Faridz pun berbincang-bincang, tak lama
kemudian Najzwa keluar dari rumah Datuk Sanusi dan Sofyan pun menyusul ke arah
mana tadi Najzwa pergi.
Ternyata Najzwa pergi ke bukit belakang langgar seorang diri.Sofyan
langsung berdiri disebelah Najzwa.Najzwa bertanya tentang kaset yang
diberikannya kepada Sofyan, kemudian Najzwa menoleh ke arah Sofyan dan
menatapnya dan Najzwa merogoh saku bajunya dan memberikan selembar kertas
kepada Sofyan. Sofyan membuka kertas tersebut dan berisi kalimat yang diucapkan
kepada Najzwa ketika di Danau Bawah, akhirnya Sofyan pun langsung kembali ke
rumah penginapan.
Lalu Sofyan pergi menuju kamar Fajri karena di sana ada tape, Sofyan
langsung memasukkan kaset yang dia bawa dan langsung mendengarnya.Isi
kaset tersebut adalah lagu-lagu rohani
yang menyuruh kita untuk mencintai Allah.
Ketika keluar, di depan pintu sudah ada Uda Kholid yang berdiri dengan
marahnya.Sofyan menjelaskan kalau dia hanya mendengarkan kaset, tapi Uda Kholid
tidak percaya kepadanya. Sofyan kembali ke kamarnya, sedangkan teman-temannya
baru pulang dari pasar tepat waktu Dzuhur.Mereka sholat bersama dan makan
bersama.Waktu Sholat Maghrib pun tiba, seperti biasa tiada Najzwa.Ketika sholat
usai, Sofyan pergi ke tempat pengintaian dan ternyata sudah ada Faridz
disana.Kata Faridz dia akan tetap memperjuangkan cintanya kepada Santhiak.Akhirnya
Santhiak keluar dan kami berdua mencegatnya, dan Faridz bertanya-tanya mengapa
dia ditolak, dan Sofyan pun bertanya tentang Najzwa.
Santhiak terdiam sesaat, dia berkata katanya dia telah menemuimu dan
telah memberimu Sabda Cinta.Sofyan pun bingung dengan perkataan Santhiak yang
dimaksud dengan Sabda Cinta.Santhiak pun menjelaskan bahwa itu adalah tekad mencintai orang yang benar-benar
dicintainya.
Hati Sofyan pun bergetar mendengarnya.Setelah berjalan tiba-tiba Uda
Kholid datang dengan wajah yang marah.Kemudian kami beradu mulut dengan Uda
Kholid dan akhirnya Uda Kholid pun pergi.
Hari senin pagi, semua orang melakukan aktivitas sesuai biasanya.Kami
semua pergi ke ladang dengan truk besar.Di sana kami bekerja seperti biasanya
tapi tiba-tiba Tadun datang dan langsung menarik kerah baju Sofyan dan bertanya
kepada Tadun mengapa dia berbuat begitu karena dia cemburu dengan Sofyan karena
sering dekat kepada Najzwa.Kemudian Pak Saipulloh datang dan membantu
Sofyan.Dia berkata bahwa Tadun itu memang begitu.
Sejak kejadian kemarin Uda Kholid dan Tadun sangat membenci Sofyan dan
buruknya Sofyan dan Faridz jarang bertemu dengan pujaan hatinya lagi. Kemudian
Sofyan memanggil Fajri untuk menanyakan soal dia dan adiknya.Fajri pun
menanggapinya dengan santai.Sofyan bertanya kepada Fajri tentang hubungan Tadun
dengan adiknya itu, Fajri pun berkata bahwa Tadun dan adiknya tidak ada
hubungan apa pun.
Makan malam pun tiba, Sofyan,Arie dan Faridz menunggu dengan rasa tidak
sabar apa yang akan dikatakan oleh Datuk Sanusi.Akhirnya Datuk Sanusi berkata
bahwa beliau ingin membuka ladang di Rimbo Atas dan memilih
Arie,Faridz,Sofyan,Bentir dan Pak Saipulloh untuk bekerja di Rimbo Atas.Sofyan
pun menjadi sangat benci kepada Uda Kholid dan Tadun karena mereka berhasil
menjauhkan dirinya dan Faridz dari pujaan hati masing-masing.
Pagi hari setelah sholat Shubuh kami semua berangkat ke Rimbo Atas.Uda
Kholid dan Tadun selalu menjadi bayangan Najzwa dan Santhiak kemana pun mereka
pergi ketika keluar rumah. Di Rimbo Atas hanya ada sebuah gubuk kayu dan kami
semua harus mulai membersihkan seluruh area yang hendak dibuat perkebunan
tersebut.Ketika hari senja, kami semua baru selesai mandi.
Kemudian Sofyan mempunyai rencana besar untuk bertemu dengan kekasih
yang banyak menyiksa malamnya.Malamnya Faridz berpura-pura sakit hingga pagi
sehingga Sofyan pun turun ke Lembah Gumanti dan langsung menuju Pasar
Desa.Disana Sofyan pergi mencari rumah makan dan permisi ikut mandi.Setelah itu
Sofyan mencari SMU tempat Najzwa bersekolah. Sofyan pun bertanya kepada
pedagang es di dekat SMU tersebut.Kata pedagang tersebut baru saja mereka semua
masuk setelah istirahat.Kemudian Sofyan mencari tempat berteduh di bawah pohon
seberang sekolah, sambil menunggu, Sofyan membuka kertas pemberian Najzwa pada
saat di bukit belakang langgar yang berisikan Sabda cinta.
Setelah menunggu, akhirnya bel pulang berbunyi.Sofyan keluar dan
lengsung menghampiri Najzwa dan Santhiak, mereka berdua kaget melihat
kedatangan Sofyan.Sofyan pun langsung mengutarakan rindunya kepada Najzwa dan
Najzwa bisa mencintai Sofyan kalau Sofyan bisa mencintai Allah terlebih dahulu.
Begitu mendengar ucapan tersebut Sofyan langsung menarik Najzwa ke dalam
pelukannya sehingga menyebabkan Najzwa tidak dapat mengelak lagi.Kemudian
mereka berdua bertanya tentang kalimat Sabda
Cinta itu diperoleh dari mana.Sofyan pun menjawab dengan tersenyum, kalau
kata itu diperolehnya secara tidak sengaja.
Kemudian setelah kembali ke Rimbo Atas, Sofyan langsung didekati oleh
Bentir dan Bentir bertanya kepada Sofyan kalau dia pergi kemana saja.Sofyan pun
menjawab dengan jujur karena Allah cinta kepada orang yang jujur.Dia berkata
bahwa dia pergi ke tempat kesukaannya.
Kemudian setelah Sofyan sholat Ashar, Pak Saipulloh datang dan
mengatakan bahwa Sofyan sholat dengan khusyuk.Kemudian beliau menceramahi
Sofyan tentang agama.Malamnya Sofyan,Arie dan Faridz pergi jalan-jalan untuk
mengetahui cerita Sofyan tadi pagi.Setelah bercerita kami bertiga masuk, di
dalam terlihat Pak Saipulloh sedang membaca buku kecil yang di sebut buku
yassin.Kemudian mereka bertiga diceramahi oleh Pak Saipulloh tentang hari
Jum’at.
Pada hari Jum’at pagi setelah bekerja mereka semua mandi dan berangkat
menuju Rimbo Bawah.Di sana mereka mendengarkan ceramah dari khatib tentang
shalat sunnah dan segala macam manfaat dan faedahnya. Setelah usai shalat
Maghrib, Sofyan lebih sering mendengarkan ceramah Pak Saipulloh.Kemudian kami
semua turun ke Rimbo Bawah untuk beristirahat akhir pekan.Tapi Sofyan lebih
memilih untuk ikut ke rumah Pak Saipulloh.Disana Sofyan dikenalkan oleh istri
dan anak Pak Saipulloh.Anaknya bernama Khodijah.
Sofyan berada di rumah Pak Saipulloh sampai mereka kembali ke Rimbo
Atas.Setelah selesai mencangkul lahan, Faridz duduk sendiri di pinggiran
padasan dan Sofyan bertanya mengapa Faridz begitu.Kata Faridz Santhiak telah
menolak cintanya, tidak sama seperti Najzwa. Faridz pun ingin pergi dari Rimbo
Atas ini dan ingin kembali ke rumah Pamannya.Karena dia menganggap bahwa sudah
tidak ada yang diperjuangkan lagi.Sedangkan Uda Kholid dan Tadun tertawa-tawa
karena telah berhasil menyingkirkan kita dari pujaan hati kita, kata Faridz
kepada Sofyan.
Kemudian Sofyan membicarakan rencana pernikahannya kepada Pak Saipulloh
dan sekaligus meminta bantuan beliau.Kemudian Bentir yang mendengar rencana
tersebut marah, karena dia berkata bahwa Sofyan hanya mengincar
hartanya.Setelah itu terjadi adu mulut antara Sofyan dan Bentir, lalu Sofyan
keluar dari pekerjaan.Tak lama kemudian Faridz pun ikut mengundurkan diri dari
pekerjaan.
Akhirnya, setelah shalat Shubuh Sofyan dan Faridz pergi menuju rumah
Datuk Sanusi.Di perjalanan Faridz bertanya tentang pernikahan yang akan
dilaksanakan oleh temannya tersebut.Dan Sofyan menjawab dengan jujur bahwa
dirinya adalah orang yang sangat terkenal. Tiba-tiba di tengah perjalanan ada 2
laki-laki yang telah mengganggu perjalanan kami.Ternyata kedua orang tersebut
adalah Uda Kholid dan Tadun. Akhirnya Faridz maju menghadapi kedua orang
tersebut dan Sofyan pun berlari secepat mungkin, karena dia tidak ingin
menyiakan pengorbanan temannya tersebut menuju ke lembah Gumanti.Tempat tinggal
Najzwa dan Santhiak.
Setelah sampai di pasar desa, Sofyan langsung menuju SMU tempat Najzwa
dan Santhiak sekolah. Di sana Sofyan tidak menemui Najzwa, kemudian pedagang es
memberi tahunya kalau Najzwa dan Santhiak hari itu tidak masuk sekolah.Dan
akhirnya Sofyan pergi ke Danau Bawah ternyata di sana dia bertemu dengan pujaan
hatinya yaitu Najzwa.Setelah itu Sofyan langsung memeluk Najzwa dan berkata
bahwa tidak ada hal yang tidak mungkin untuk cinta kita.Akhirnya setelah saling
memahami Najzwa memeluk Sofyan sebagai tanda terimah kasihnya.
Lalu Sofyan berkata bahwa nanti sore dia akan melamar Najzwa.Najzwa pun
kaget mendengar hal itu, tak lama kemudian datang Fajri, abang dari Najzwa yang
meminta Najzwa pulang. Setelah sampai di rumah Datuk Sanusi Najzwa langsung di
bawa masuk oleh istri Datuk Sanusi menuju kamar.Di depan kami semua berkumpul
dan Datuk Sanusi bertanya kepadaku tentang apa yang aku lakukan selama ini. Dan
Sofyan pun menjawab dengan jujur apa yang telah dilakukannya selama ini. Kemudian
Datuk Sanusi menanyakan tentang rencana Sofyan yang akan melamar Najzwa.Dan
Sofyan menjawab kalau dia bersedia menikah dengan Najzwa. Kemudian Datuk Sanusi
menyuruh Fajri untuk memanggil Najzwa, tak lama kemudian datang Fajri dengan
pujaan hati Sofyan Najzwa.Di depan Najzwa di tanyai oleh Datuk Sanusi, apakah
dia mencintai Sofyan.Awalnya dia tidak mencintai Sofyan, tapi setelah dia
mengenal Allah dia jatuh hati kepada Sofyan. Datuk Sanusi yang mendengar
perkataan itu kagum.Kemudian Datuk Sanusi bertanya apakah dia bersedia menikah
dengan Sofyan tahun depan.Dan Najzwa pun menjawab dia bersedia menikah dengan
Sofyan.
Paginya Sofyan mulai pergi meninggalkan lembah Gumanti, tidak hanya
teman, orang yang di cintainya pun ditinggalkan.Mereka
mengiringi Sofyan dan Faridz sampai ke angkot menuju Solok. Siangnya kami
sampai di rumah Amak Upik, dan Sofyan menceritakan segalanya kepadanya.Kemudian
Faridz kembali ke Bukit Tinggi dan Sofyan menunggu Abdulah pulang.Keesokkan
harinya kami pergi meninggalkan kota di Sumatera Barat ini.Di perjalanan Sofyan
teringat kembali saat pertama kali dia datang kemari.
Kemudian Sofyan tiba di Jakarta
setelah dua hari perjalanan.Dia langsung menuju wartel untuk menelpon Saskia
dan tidak ada jawaban dari Saskia.Akhirnya Sofyan pergi menuju Apartemen tempat
dia tinggal selama di Jakarta, setelah sampai di Aparetemennya dia terkejut
karena tidak ada Saskia di sana. Lalu Sofyan pergi menuju kantor penerbit
novelnya.Disana dia ditanyai oleh seorang receptionist yang menyebalkan, setelah menunggu akhirnya
Sofyan dipertemukan oleh pimpinan kantor tersebut. Dalam perbincangan tersebut
pimpinan tersebut berkata bahwa Sofyan telah meninggal. Setelah mengobrol
akhirnya Pimpinan tersebut percaya bahwa orang yang berada di depannya saat ini
adalah Sofyan Bagaskara itu.
Saskia datang dengan membawa polisi, kemudian Sofyan keluar dari kantor
tersebut melalui jendela.Setelah dari kantor tersebut, Sofyan pergi menuju
Bank.Di Bank Sofyan tidak menyangka bahwa seluruh hartanya telah berpindah
tangan ke Saskia.Kemudian Sofyan pergi dari Bank tersebut, tiba-tiba sebuah
mobil van datang dan menarik tubuh Sofyan.Di dalam van tersebut Sofyan disiksa
oleh beberapa orang sampai perutnya tersayat-sayat dan ulu hatinya robek hingga
pingsan.Kemudian dia bermimpi menikah dengan Najzwa dan tiba-tiba datang angin
yang kencang dan menyapu semua orang dalam pesta pernikahan tersebut.Kemudian
setelah angin kencang berakhir mereka berdua tiba di suatu padang rumput dan
tiba-tiba ayah Sofyan datang dan membawa golok yang hendak memisahkan Sofyan
dan Najzwa. Sofyan yang menolong Najzwa pergelangan tangannya putus karena
terkena golok ayahnya.Tiba-tiba yang dilihatnya adalah Tadun bukan ayahnya, dia
dan Uda Kholid berencana membunuh Sofyan agar tidak menikah dengan
Najzwa.Kemudian setelah sadar dia telah berada di Rumah Sakit dan dia melihat
orang yang memiliki wajah yang telah rusak.Dan orang tersebut berteriak kepada
dokter bahwa Sofyan telah sadar.
Kemudian Saskia merawat Sofyan dengan baik, mereka banyak mengobrol
tentang Kakak kembar Saskia yang telah melakukan semua ini.Kemudian Sofyan
keluar dari rumah sakit dan menuju rumah susun tempat Saskia tinggal. Di dalam
Saskia menceritakan bahwa Ayah Sofyan telah meninggal dalam perjalanan menuju
kemari setelah mendengar bahwa Sofyan mati.Sofyan tidak bisa menerima hal
tersebut dan dia berjanji untuk menjadi Novelis Dunia. Kemudian Sofyan mulai
membuat novel dengan bantuan Saskia karena dia merasa sulit jika mengetik
dengan satu tangan.Saat mengetik Saskia juga sering bertanya apa yang terjadi
dengan tokoh-tokoh tersebut. Akhirnya setelah tiga bulan mengetik novel
tersebut selesai, Sofyan memberi judul novel tersebut Sabda Cinta dan nama penulisnya adalah Saskia Najzwa Maharani.Saskia mengusulkan nama Sofyan Bagaskara
tetapi ditolak oleh Sofyan karena dia sudah mati, mereka berdebat dan akhirnya
Saskia mengalah. Akhirnya Saskia menge-print
dan membawa ke tempat penerbit.Setelah menunggu selama seminggu akhirnya
pimpinan tersebut datang menemui kami berdua.Kemudian pimpinan tersebut memberi
kami amplop coklat dan keluar, pada saat sampai pintu dia berbalik dan
mengucapkan ‘’Sabda Cinta ‘’.
Kemudian novel yang dibuat Sofyan dan Saskia menjadi bestseller dan para media pun mencari orang yang membuat novel tersebut. Malamnya
mereka berdua makan di suatu restaurant di Jakarta. Di sana Sofyan berkata
bahwa dia ingin menikah dengan Najzwa, kemudian Saskia tertawa karena mendengar
perkataan dari Sofyan. Malam itu Sofyan menceritakan seluruh perjalanan dari
awal hingga akhir, Saskia hanya diam mendengar cerita dari Sofyan.
Kemudian setelah pulang, Sofyan sholat Isya’ berdoa untuk orang yang
dicintainya.Paginya Sofyan menuju kamar Saskia tapi disana tidak ada Saskia,
setelah menunggu beberapa lama akhirnya Saskia datang dengan membawa baju untuk
pesta pernikahan Sofyan nanti.Saskia telah membuat rencana hebat dan sempurna,
dan dia berkata bahwa disana juga akan diadakan shooting film Sabda Cinta.Kemudian Sofyan pergi menuju
Bukit Tinggi untuk menemui Faridz yang bekerja di tempat pamannya.Disana kedua
sahabat ini saling mengobrol, kemudian Faridz minta izin ke pamannya untuk ikut
ke Lembah Gumanti.
Dari Bukit Tinggi mereka menuju Solok dan mereka menginap di hotel yang
telah disiapkan oleh Saskia.Sesampainya di hotel mereka berdua kaget ketika
melihat 20 mobil sedan hitam yang dihiasi oleh bunga-bunga cantik.Kemudian
Saskia datang dan menjelaskan apa-apa yang akan dipersiapkan untuk besok.
Kemudian Sofyan pergi untuk beristirahat, di dalam kamar dia hanya
memikirkan Najzwa yang akan menjadi istrinya besok.Setelah sholat Maghrib
Sofyan langsung menuju ruang makan, disana sudah ada banyak orang yang menunggu
disana. Faridz bertanya tentang film yang akan dibuat oleh sahabatnya itu.Pagi
pun tiba, Sofyan keluar dari hotel dan menuju Lembah Gumanti dengan menggunakan
helikopter bersama cameramen.
Kemudian Sofyan meminta izin untuk mengunjungi Danau Bawah sebentar,
awalnya ditolak oleh si produser kemudian Sofyan beralasan untuk mencari gambar
buat filmnya nanti akhirnya dia mendapat izin dari sang produser.
Setibanya disana cameramen langsung sibuk mencari gambar dan Sofyan
berjalan menuju batu besar tempat dimana dia dulu pertama kali mengutarakan
cintanya kepada Najzwa.Di batu tersebut terdapat ukiran seperti ini :
SABDA CINTA
’Bahwasanya aku bersama hati dan ragaku
menginginkannmu. Tidak satu
wujud pun yang dapat menggantikanmu. Aku mungkin bukan yang terbaik untukmu,
tapi juga bukan yang teburuk. Sampai kapanpun aku akan mencintaimu, tidak hanya
hidupmu, matimu atau berbentuk abu pun, aku akan terus mencintaimu’’.
Sofyan & Najzwa
Sofyan
tersenyum bahagia setelah membaca kalimat tersebut.Kemudian cameramen bertanya
siapa yang menulis Sabda Cinta
tersebut.Kemudian Sofyan mengatasnamakan Sabda
Cinta ini ditulis oleh orang yang sangat dicintainya. Mereka berdua kembali
ke helikopter setelah Saskia menelpon.Kemudian Sofyan telah sampai di rumah
Datuk Sanusi, disana semua orang tersenyum melihat Sofyan.
Kemudian
Sofyan masuk ke dalam rumah.Pertama Datuk Sanusi yang memeluk Sofyan terlihat
dia menangis, kemudian Pak Saipulloh, lalu Fajri, Arie, Uda Kholid, Bentir,
Abdulah, Wawan dan beberapa pemuka desa. Kemudian Sofyan menghampiri Datuk
Sanusi dan berkata bahwa dia datang untuk menepati janji.Kemudian Sofyan
bertanya dimana Najzwa dan tidak ada yang menjawab.Lalu dia bertanya kepada
Santhiak, tapi dia langsung nangis.
Sofyan
jadi bingung,kemudian datang Amak Upik dan dia berkata bahwa Najzwa
telah meninggal. Sofyan pun langsung kaget dan dia tidak menyangka
bahwa kekasih hatinya telah mati dan pergi meninggalkan dirinya untuk
selamanya.
Kemudian
Sofyan pergi untuk mengunjungi makam Najzwa.Dia merasa bahwa separuh jiwanya
telah sirna.Kemudian Fajri datang menemani Sofyan dan berkata bahwa adikku
sangat mencintaimu, dia selalu memikirkanmu siang dan malam, sering sekali dia
bercerita tentangmu dan setiap hari minggu dia selalu mendatangi menara di
Danau Bawah.Dia bilang bahwa disana pertama kali kamu mengungkapkan Sabda Cintamu padanya, mencium bibirnya
dan memeluknya.Dia bercerita sampai detail dan mengulang-ngulanginya. Bahkan
sampai suatu hari dia memintaku untuk menyediakan alat untuk memahat, dan dia
melakukannya sendiri.Dia memahat kalimat Sabda
Cinta itu sendiri di atas batu besar
tesebut.
Kemudian
dia pernah berdoa agar kau cepat kembali dan di beri rezeki yang cukup, doa
Najzwa terkabul kamu memang datang ke sini.Kemudian Sofyan berkata bahwa dia
tidak menikahinya.Fajri menggeleng, dan berkata kamu menikahinya, menikahi
bayangannya dan tiba-tiba Santhiak datang.Dia berkata bahwa mungkin bayangannya
mencintaimu juga, dan mungkin sekarang ada disini sedang melihat kita dari
alamnya.
Kemudian
Fajri berkata bahwa itu salahnya, Sofyan bingung dengan perkataan Fajri lalu
dia menjelaskan bahwa yang membunuh Najzwa adalah Tadun.Lalu Sofyan marah
terhadap Tadun dia bersumpah bahwa dia akan dijadikan orang yang paling
dihindari meskipun dalam mimpi sekalipun.
Kemudian
Fajri menepuk bahu Sofyan dan memintanya untuk tabah.Kemudian Sofyan teringat
perkataan Najzwa di atas batu danau, dia memberi tahunya untuk mencintai Allah
dan pada saat itu aku mengutarakan Sabda
Cinta di depannya. Itulah persyaratan cinta yang diberikan Najzwa kepadaku
dulu.Kemudian Saskia datang dan Sofyan meminta dia untuk membeli rumah disini
dan Sofyan akan tinggal disini, karena disini dia mengenal Allah, mengenal
Agama, mengenal Najzwa dan dia mengenal apa itu cinta.
~~SELESAI~~
~~THE
END~~
0 komentar:
Posting Komentar